Bolehkah ibu hamil berbaring telentang: 5 bahaya yang perlu diingat

Bolehkah ibu hamil berbaring telentang: 5 bahaya yang perlu diingat

Mengapa ibu hamil tidak boleh berbaring telentang saat hamil? Menurut para ahli, posisi tidur ini membuat ibu tidak bisa tidur nyenyak dan bisa menyebabkan kematian mendadak.

Beberapa ibu hamil percaya bahwa janin akan aman bila berbaring telentang. Namun jika terus memikirkan hal ini, Anda mungkin akan menyesal ketika mengetahui akibat yang harus ditanggung janin jika ibu hamil berbaring telentang.

Bisakah Anda Berbaring Terlentang Selama Kehamilan?

Bolehkah ibu hamil berbaring telentang

Bolehkah ibu hamil berbaring telentang atau tidak? Saat hamil, yang terpenting ibu harus merasa nyaman saat tidur dan bangun. Karena perut ibu hamil baru berkembang dan janin masih kecil, maka ibu di 2 bulan pertama kehamilannya bisa berbaring dengan posisi apapun yang diinginkannya, sama seperti saat ia masih kecil.

Ibu mulai merasa tidak nyaman saat hamil sejak bulan ke 3, saat rahim semakin membesar dan perut ibu hamil semakin membesar. Saat ini, ibu hamil harus fokus mengubah kebiasaannya agar kekhawatiran tentang tidur tidak mengganggu kebahagiaannya selama hamil. Ibu harus segera beralih ke posisi berbaring miring ke kanan atau kiri setelahnya.

Anda tidak boleh berbaring telentang setelah minggu ke-20 kehamilan. Para ahli mengatakan, saat ibu berbaring telentang, beban rahim memberi tekanan pada pembuluh darah. Hal ini membuat darah dari tubuh bagian bawah sulit beredar ke jantung. Ibu mungkin merasa pusing atau pusing jika terlalu lama berbaring.

Mengapa Ibu Hamil Tidak Boleh Berbaring Terlentang?

Bolehkah ibu hamil berbaring telentang

Mengapa ibu hamil tidak boleh berbaring telentang? Janin mungkin akan mengalami beberapa masalah dan risiko akibat posisi ini. Di bawah ini beberapa alasan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai bolehkah ibu hamil tidur telentang.

  • Tidur telentang menyebabkan janin lahir mati:
    Dalam sebuah penelitian selama lima tahun, para ilmuwan Australia menemukan bahwa wanita hamil yang tidur telentang selama kehamilan enam kali lebih mungkin meninggal dibandingkan wanita hamil yang tidur miring ke kiri.
    Peneliti mengatakan, saat ibu hamil tidur, posisi telentang menyebabkan stres pada janin sehingga menyebabkan janin tertidur dan mengurangi konsumsi oksigen. Janin bisa saja meninggal karena masalah ini.

Selain itu, saat ibu hamil berbaring telentang, beban rahim menekan pembuluh darah vena sehingga membatasi suplai darah ke janin. Hal ini mempengaruhi detak jantung lima kali lebih banyak dibandingkan saat ibu hamil tidur miring ke kiri. Risiko lahir mati meningkat bila ibu hamil tidur dengan posisi terlentang, terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan, saat perut hamil sudah lebih besar.

  • Penurunan asupan oksigen janin:
    Penelitian menemukan bahwa antara 80 dan 90% wanita hamil memiliki rahim yang condong ke kanan. Oleh karena itu, pengangkutan oksigen dan nutrisi ke janin akan menjadi lebih sulit jika ibu berbaring telentang saat hamil atau bersandar ke kanan.

Ibu dengan tekanan darah tinggi atau diabetes sebaiknya tidur telentang karena akan mempengaruhi nutrisi dan oksigen yang dikirimkan ke janinnya.

  • Selama kehamilan, berbaring telentang mengurangi aliran darah ke janin:
    Sang ibu berbaring telentang, menyebabkan rahim memberi tekanan pada pembuluh darah bagian bawah. Saat itu, seluruh beban rahim akan menekan tulang belakang dan seluruh pembuluh darah utama menuju usus. Jumlah darah yang mengalir ke jantung berkurang setengahnya akibat tekanan ini, sehingga mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke plasenta dan perkembangan anak secara keseluruhan.
  • Jika ibu hamil sering berbaring telentang, pembengkakan tubuh menjadi lebih parah:
    Ibu hamil seringkali mengalami pembengkakan pada kaki akibat retensi air dalam tubuh selama hamil. Jika Anda mengalami edema, hindari berbaring telentang. Sebab, posisi ini memberikan tekanan pada tubuh, sehingga memperparah edema dan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta pembengkakan secara umum. Bahkan bisa memicu terjadinya preeklamsia, komplikasi yang sangat berbahaya bagi ibu hamil selama kehamilan.
  • Kelumpuhan vena ekstremitas bawah akibat posisi terlentang:
    Kelumpuhan pembuluh darah vena pada kaki ibu hamil bisa disebabkan oleh posisi berbaringnya. Hal ini bisa membuat ibu hamil kesulitan berjalan. Wanita hamil mungkin mengalami kelumpuhan atau pembengkakan pembuluh darah di ekstremitas bawah karena pembuluh darah sering membesar selama kehamilan. Kelumpuhan vena pada ekstremitas bawah lebih mungkin terjadi saat berbaring telentang karena tekanan rahim pada saluran kemih di bukaan panggul akan meningkat.

Postur tubuh yang baik untuk janin Ibu hamil sebaiknya menerapkan:

Bolehkah ibu hamil berbaring telentang

 

Ibu hamil sebaiknya tidur miring ke kiri karena akan meningkatkan aliran darah ke janin sehingga membantu meningkatkan jumlah nutrisi pada bayi. Selain itu, ketika ginjal tidur miring ke kiri, jumlah air yang terkumpul di dalam tubuh berkurang sehingga membantu ibu hamil menghindari pembengkakan pada kaki, tangan, dan pergelangan kaki. Ini juga akan membantu janin mendapatkan oksigen yang cukup.

Selain itu, posisi tidur ibu hamil yang condong ke kiri lebih mencegah terjadinya kelahiran prematur dibandingkan posisi tidur lainnya. Oleh karena itu, sejak awal kehamilan, ibu hamil sebaiknya belajar tidur miring ke kiri.

Salah Satu Cara Mengubah Posisi Tidur Anda dengan Aman:

Pada minggu ke-20 kehamilan, ibu sebaiknya menghindari berbaring telentang sepanjang malam. Namun, mengubah posisi tidur miring bisa jadi sulit jika Anda tidur telentang sebelum hamil.

Dalam hal ini, ibu sebaiknya meletakkan bantal tambahan di belakang punggung anaknya, atau lebih nyamannya, ibu sebaiknya menggunakan bantal berbentuk U atau C untuk anaknya. Beberapa manfaat penggunaan bantal adalah membantu ibu tidak perlu khawatir untuk tidur telentang. Ibu dapat bersandar atau berguling-guling di tempat tidur sambil tidur tanpa takut berbaring telentang berkat adanya bantal.

Menurut para ahli, ibu hamil yang berbaring telentang dengan sudut agak miring 20 hingga 30 derajat masih aman dan tidak membahayakan janin, selama ibu hamil tidak berbaring telentang sepenuhnya.

Ibu juga bisa meminta pasangannya untuk memeriksa posisi tidurnya. Jika dia terbangun di malam hari dan menemukan Anda berbaring telentang, ceritakan terlebih dahulu: mintalah suami Anda membantu Anda mengubah posisi tidur menjadi berbaring miring.

Beberapa Catatan untuk Membantu Ibu Hamil Tidur Nyenyak:

Bolehkah ibu hamil berbaring telentang

  • Tidurlah lebih awal dan hindari begadang.
  • Jangan minum minuman beralkohol, teh atau kopi.
  • Anda mungkin tidur lebih nyenyak setelah berolahraga dan mendengarkan musik yang menenangkan.
  • Jika berbaring miring dirasa tidak nyaman, ibu hamil bisa meletakkan bantal kecil di belakang punggung, dimiringkan ke satu sisi dan dimiringkan 30 derajat. Pada saat yang sama, jarak antar kaki ditingkatkan untuk mengurangi tekanan pada persendian dan meningkatkan sirkulasi darah.

Menyimpulkan:

Melalui konten di atas, Wilimedia ingin Anda lebih memahami persoalan boleh tidaknya ibu hamil berbaring telentang, namun tidak baik bagi janin. Pemilihan posisi tidur yang tepat akan membantu ibu hamil merasa nyaman dan menjamin keamanan bagi perkembangan janin.

Situs web: https://wiliid.com/

Halaman penggemar: https://www.facebook.com/wilimedia.en

Surat: Admin@wilimedia.com